Danantara

Danantara Optimalkan Penyaluran KUR Perumahan Bagi Masyarakat

Danantara Optimalkan Penyaluran KUR Perumahan Bagi Masyarakat
Danantara Optimalkan Penyaluran KUR Perumahan Bagi Masyarakat

JAKARTA - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) menegaskan komitmennya dalam mendukung program Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan.

Chief Executive Officer (CEO) Rosan Roeslani menyampaikan pemerintah menyiapkan alokasi awal sebesar Rp130 triliun untuk 2025, yang secara bertahap akan ditingkatkan hingga mencapai Rp250 triliun.

Program ini dirancang untuk mengatasi backlog perumahan nasional yang mencapai sekitar 15 juta unit. Pemerintah memberikan subsidi bunga KUR sebesar lima persen di sisi pasokan, sedangkan sisi permintaan plafon pembiayaan ditetapkan hingga Rp500 juta dengan bunga enam persen.

Langkah ini bertujuan mempermudah penyerapan KUR sehingga target pembangunan rumah rakyat dapat tercapai dengan efektif. Rosan menekankan, jika penyerapan dana berjalan lancar, alokasi tahun berikutnya bisa meningkat signifikan, mendukung target Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah.

Dengan dukungan finansial yang memadai, sektor perumahan diharapkan lebih cepat berkembang, memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Dukungan Finansial Bank Himbara

Selain alokasi KUR, pemerintah juga memberikan dukungan tambahan melalui Bank Himbara. Sebanyak Rp25 triliun dialokasikan ke PT Bank Tabungan Negara (BTN) yang merupakan bank spesialis pembiayaan perumahan.

Rosan menyebut dana ini seperti “vitamin tambahan” untuk memperlancar eksekusi program dan memperkuat proyek pembangunan rumah rakyat. Dukungan ini tidak hanya membantu perumahan subsidi, tetapi juga memberi efek berganda bagi perekonomian nasional.

Bunga yang kompetitif diharapkan mendorong sektor swasta, meningkatkan perputaran uang di daerah, dan memperkuat daya beli masyarakat. Program ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam mempercepat peredaran dana sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Peluang Bagi Developer

Program KUR perumahan juga menjadi peluang strategis bagi para pengembang besar. Chief Executive Officer Lippo Group, James Riady, menilai fasilitas pendanaan berjangka menengah selama lima tahun dengan suku bunga khusus memberi insentif bagi pengembang untuk segera memulai proyek.

Menurut James, kebutuhan perumahan yang terus meningkat menjadikan sektor ini tetap relevan, bahkan meski daya beli masyarakat sempat melemah. Defisit perumahan yang cukup besar di Indonesia membuat program pemerintah ini menjadi peluang emas bagi developer.

Dana dari KUR disalurkan ke developer, kontraktor, dan supplier untuk menggerakkan industri properti secara keseluruhan. James memperkirakan, dengan implementasi program ini, pembangunan perumahan di kota-kota besar Indonesia bisa mencapai 500 ribu hingga 700 ribu unit per tahun.

Realisasi ini berpotensi menyerap 7 juta hingga 8 juta tenaga kerja baru, sekaligus memperkuat ekosistem ekonomi lokal

Tantangan Penyerapan KUR

Meskipun peluang besar tersedia, tantangan utama adalah memastikan penyerapan dana dapat berjalan secara tepat dan berkualitas.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menekankan pentingnya ekosistem perumahan yang mampu memberikan keyakinan kepada pemangku kepentingan bahwa sektor ini siap mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Ekosistem yang kuat tidak hanya menyediakan hunian layak, tetapi juga mendorong penyerapan tenaga kerja secara masif. Setiap pembangunan rumah subsidi mampu membuka lapangan kerja bagi lima orang.

Hal ini menunjukkan bahwa program KUR perumahan memiliki efek positif ganda, yakni penyediaan hunian sekaligus penciptaan lapangan kerja.

Strategi Optimalisasi KUR

Untuk memaksimalkan penyerapan KUR, pemerintah memberikan subsidi bunga dan menetapkan plafon pembiayaan yang memadai. Hal ini diharapkan memudahkan developer, kontraktor, dan supplier untuk memulai proyek.

Dengan strategi ini, alokasi Rp130 triliun dapat terserap optimal, dan jika berhasil, alokasi tambahan hingga Rp250 triliun bisa dicapai tahun berikutnya. Keberhasilan program KUR juga dipengaruhi keterlibatan sektor swasta.

Developer besar dapat memanfaatkan fasilitas pendanaan berjangka menengah untuk mempercepat pembangunan rumah. Dengan keterlibatan semua pihak, program perumahan dapat berjalan efisien, memberikan dampak nyata pada sektor properti dan ekonomi nasional.

Efek Berganda KUR Perumahan

Program ini tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan hunian, tetapi juga berdampak pada sektor ekonomi secara luas. Dengan bunga yang kompetitif, perputaran uang di daerah meningkat, sektor swasta terdorong, dan daya beli masyarakat meningkat.

Program KUR perumahan menjadi instrumen penting untuk memperkuat ekonomi sekaligus mempercepat pembangunan infrastruktur perumahan. Rosan menekankan, kolaborasi antara pemerintah, bank, developer, kontraktor, dan supplier menjadi kunci suksesnya program.

Sinergi ini memastikan alokasi dana dapat terserap secara optimal dan pembangunan rumah rakyat dapat berjalan sesuai target.

Optimisme Realisasi Target

Dengan strategi yang tepat, target Program 3 Juta Rumah diharapkan dapat terealisasi. Pemerintah optimistis, melalui dukungan finansial yang memadai, keterlibatan developer, serta pengawasan kualitas ekosistem perumahan, sektor ini bisa menyerap tenaga kerja secara masif dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

Program KUR perumahan bukan sekadar pembiayaan, tetapi juga langkah strategis memperkuat ekonomi, mendukung pembangunan, dan menyediakan hunian layak bagi masyarakat.

Dengan sinergi seluruh pemangku kepentingan, target alokasi hingga Rp250 triliun di masa mendatang sangat mungkin tercapai, memperkuat sektor perumahan dan perekonomian nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index