KUR Perumahan Diluncurkan, Kuota Subsidi Meningkat Signifikan

Selasa, 16 September 2025 | 12:26:11 WIB
KUR Perumahan Diluncurkan, Kuota Subsidi Meningkat Signifikan

JAKARTA - Pemerintah terus mendorong pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat melalui peningkatan kuota rumah subsidi dan program pembiayaan inovatif. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyampaikan bahwa tahun ini kuota rumah subsidi meningkat signifikan dari 220 ribu unit menjadi 350 ribu unit. Langkah ini menjadi bukti perhatian serius pemerintah dalam menyediakan hunian yang terjangkau bagi masyarakat luas.

Menurut Maruarar, hingga pertengahan September 2025, sebanyak 175.662 unit rumah subsidi telah diserahkan, sementara 45 ribu unit lainnya dalam proses pembangunan, ready stock, atau akad kredit, sehingga total mencapai 221.047 unit. Angka ini menandai progres positif dan menjadi indikator keberhasilan program rumah subsidi dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.

Terobosan KUR Perumahan Sebagai Inovasi Baru

Selain peningkatan kuota, pemerintah juga meluncurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus sektor perumahan dengan plafon total mencapai Rp130 triliun. Program ini pertama kalinya mengarahkan KUR untuk mendukung pembiayaan rumah, baik dari sisi suplai maupun permintaan.

Untuk sisi suplai, dana sebesar Rp117 triliun disiapkan bagi kontraktor, pengembang, dan toko material bangunan. Dengan bunga efektif 6 persen, yang disubsidi 5 persen, program ini diharapkan dapat memperlancar pembangunan rumah subsidi sekaligus memperkuat ekosistem industri properti nasional.

Sementara itu, sisi permintaan KUR Perumahan menargetkan pelaku usaha mikro yang menggunakan rumahnya untuk kegiatan usaha, seperti homestay, rumah makan, atau warung. UMKM bisa memperoleh kredit hingga Rp500 juta dengan bunga 6 persen. Langkah ini diharapkan mendorong masyarakat memiliki rumah sekaligus mendukung pengembangan usaha mikro, yang merupakan tulang punggung ekonomi lokal.

Koordinasi Lintas Kementerian dan Langkah Antisipatif

Program KUR Perumahan merupakan hasil koordinasi lintas kementerian sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Maruarar menegaskan bahwa sejak Indonesia merdeka, program semacam ini belum pernah ada. Inovasi ini sekaligus menjadi upaya nyata pemerintah melawan praktik rentenir dan memastikan pembiayaan rumah dapat dijangkau masyarakat luas.

Namun, Menteri Maruarar juga mengingatkan adanya risiko penyalahgunaan dana, mengacu pada kasus korupsi KUR sebelumnya. Ia menekankan pentingnya langkah antisipatif agar KUR Perumahan tetap sesuai tujuan, yakni membantu rakyat, bukan kepentingan individu atau kelompok tertentu. “Program ini untuk rakyat, sehingga jangan sampai dirusak,” tegas Maruarar.

Pembagian KUR Perumahan: Supply dan Demand

KUR Perumahan dibagi menjadi dua sisi, supply dan demand. Sisi supply difokuskan untuk kontraktor, developer, dan toko bangunan, yang sudah disiapkan dana Rp117 triliun. Tujuannya adalah mempercepat pembangunan rumah subsidi maupun rumah bagi masyarakat umum.

Sisi demand menargetkan masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro, agar bisa memiliki rumah sekaligus mendukung usaha produktif dari rumah. Dengan bunga 6 persen dan plafon hingga Rp500 juta, program ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha sekaligus menambah kepemilikan rumah.

Langkah Pencegahan Penyalahgunaan

Maruarar menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah pencegahan agar penyalahgunaan KUR Perumahan tidak terjadi. Ia menekankan pentingnya integritas para pelaku usaha dan kontraktor dalam memanfaatkan dana ini. Langkah antisipatif ini menjadi kunci agar program tetap fokus pada tujuan sosial, yakni menyediakan rumah terjangkau dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

“Sebagai pengusaha, harus jujur dan transparan. Program ini untuk kesejahteraan rakyat, bukan keuntungan pribadi,” ujar Maruarar. Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam mengawasi jalannya program KUR Perumahan sekaligus menjaga akuntabilitas penggunaan dana publik.

Dampak Positif Terhadap Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat

Peningkatan kuota rumah subsidi serta peluncuran KUR Perumahan diproyeksikan akan mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan tersedianya rumah yang terjangkau dan pembiayaan yang mendukung UMKM, masyarakat dapat memiliki hunian sekaligus mengembangkan usaha dari rumah.

Program ini juga memperkuat ekosistem properti nasional, memastikan keberlanjutan industri konstruksi, dan mendukung stabilitas sektor keuangan melalui KUR berbunga rendah. Keberhasilan implementasi program ini menjadi indikator penting bagi pemerintah dalam memenuhi target pembangunan perumahan nasional.

Program KUR Perumahan Jadi Terobosan Nasional

Pemerintah melalui Menteri Maruarar Sirait berhasil menghadirkan terobosan besar dalam sektor perumahan. Dengan peningkatan kuota rumah subsidi menjadi 350 ribu unit dan peluncuran KUR Perumahan Rp130 triliun, langkah ini memberikan peluang bagi masyarakat memiliki rumah dengan mudah sekaligus mendukung pengembangan usaha mikro. Program ini bukan hanya solusi hunian, tetapi juga strategi untuk memperkuat ekonomi rakyat dan menumbuhkan industri properti nasional yang berkelanjutan.

Terkini

Cegah Masalah Gigi, Kemenkes Tingkatkan Kesadaran Publik

Selasa, 16 September 2025 | 15:49:54 WIB

Poco M7 Plus RAM 4GB Hadir Dengan Fitur Lengkap Performa Gacor

Selasa, 16 September 2025 | 15:49:52 WIB

Motorola Moto Pad 60 Series Hadir Dengan Fitur Premium

Selasa, 16 September 2025 | 15:49:49 WIB

5 Wisata Petualangan Susur Sungai Yogyakarta Nikmati Alam

Selasa, 16 September 2025 | 15:49:47 WIB